Suspect Mongkeypox (Mpox) atau Cacar Monyet Terdeteksi di Banggai Kepulauan

Gejala Mpox atau cacar monyet mirip dengan gejala cacar air. Namun, pada cacar monyet, terdapat akan muncul kelenjar getah bening yang membengkak. (Foto: mitrakeluarga.com)

SALAKAN, klikbanggai.com — Pasien yang diduga mengindap atau suspect penyakit mongkeypox (Mpox) atau cacar monyet terdeteksi ada di wilayah Banggai Kepulauan.

Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang berasal dari keluarga Poxviridae, genus Orthopoxvirus. Virus ini awalnya ditemukan pada monyet, namun dapat menular ke manusia. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, atau melalui droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi.

Penyakit monkeypox atau cacar monyet telah menjadi isu kesehatan global yang mendapatkan perhatian serius dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Sumber Foto : mitrakeluarga.com

Dinas Kesehatan Banggai Kepulauan saat diminta konfirmasi klikbanggai.com melalui Sekretaris Dinas (Sekdis) Riang Lala Manila, SKM., M.Kes., Senin (10/02/2025) menyampaikan memang ada pasien yang sudah suspect Mpox dari gejala walaupun belum dapat dikonfirmasi secara laboratorium.

“Untuk pasien tersebut sudah suspect dari gejala tapi belum dapat dikonfirmasi secara laboratorium,” ujar Riang Lala.

Dijelaskan mantan Kabid Perencanaan Pembangunan Makro di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda) Banggai Kepulauan ini, terkait belum bisa dikonfirmasi kepastian pasien tersebut apakah mengindap Mpox atau tidak, dikarenakan pasien tersebut tidak mau diambil sampel laboratorium dan lebih memilih melakukan isolasi mandiri.

“Karena yang bersangkutan tidak mau dirawat isolasi di rumah sakit untuk pengambilan sampel laboratorium,” ungkap Riang Lala.

Menurut Riang Lala Manila, Pemerintah Daerah (Pemda) Banggai Kepulauan melalui Dinas Kesehatan Bangkep, Puskesmas dan Kecamatan telah mengarahkan pasien suspect Mpox tersebut untuk isolasi mandiri sambil melakukan pemantauan secara ketat oleh tenaga kesehatan (nakes, red) di desa tersebut.

“Jadi kemaren Dinkes, Puskesmas dan Kecamatan mengarahkan untuk isolasi mandiri sambil dipantau oleh nakes setempat kondisinya,” kata Riang Lala Manila.

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Banggai Kepulauan,  Kalsum MJ. Pulian, S.Kep., M.Kes., mengatakan kasus suspect Mpox terjadi di wilayah kerja PKM Tinangkung Utara dan sudah dilaksanakan penanganan oleh Nakes yang ada di Kecamatan Tinangkung Utara.

“Iya ada 1 kasus suspek Mpox di wilayah kerja PKM Tinangkung utara. Sudah dilaksanakan penanganan dari puskesmas,” ungkap Kalsum Pulian.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Banggai Kepulauan,  Kalsum MJ. Pulian, S.Kep., M.Kes. (Foto Ist.)

Menurut Kabid P2P Dinkes Bangkep, Dinas Kesehatan telah berupaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut agar bisa dipastikan apakah benar penyakit Mpox yang diderita oleh pasien tersebut atau tidak, tapi pasien dan keluarga menolak untuk ditangani lebih lanjut.

“Pemeriksaan lanjutan melalui hasil laboratorium, tapi pasien menolak untuk diambil specimen pemeriksaannya. Saat ini sudah diisolasi mandiri,” kata Kalsum MJ. Pulian, S.Kep., M.Kes.

Sebelumnya, Pj Bupati Ihsan Basir, SH., L.LM., sudah mengeluarkan surat edaran Bupati Banggai Kepulauan nomor 100.3.4/1715/Dinkes tertanggal 25 September 2024, tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Penyakit Mongkeypox (Mpox) atau Cacar Monyet di Banggai Kepulauan.

Dalam SE Bupati Bangkep disampaikan untuk masyarakat Banggai Kepulauan yang melakukan perjalanan dari luar daerah dan mengalami gejala yang menyerupai gejala cacar monyet agar segera memeriksakan diri ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan terdekat.

**eMDe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *