BALUT, klikbanggai.com — Kematian balita perempuan bernama Hijrah Andriani alias Naya (5) di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah (Sulteng), yang ditemukan tewas setelah hilang selama 3 hari dalam hutan, pada 4 Februari 2025 lalu, akhirnya dilakukan otopsi untuk mengungkap penyebab kematiannya.
Informasi yang diterima, pelaksanaan otopsi jenazah Hijrah Andriani alias Naya akan dilaksanakan hari ini, Jumat (13/06/2025) dengan melibatkan Tim Dokter Forensik dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Luwuk yang dipimpin oleh dr. Asrawati Azis, Sp.FM., sebagai ketua tim dan 3 orang perawat forensik, serta 6 orang dokter koas.
Pihak kepolisian sendiri melalui Kasat Reskrim Polres Bangkep, AKP Makmur, SH., saat dihubungi klikbanggai.com, Kamis (15/06/2025) mengiyakan pelaksanaan otopsi dari Hijrah Andriani alias Naya (5) hari ini di Desa Bone Baru, Kabupaten Banggai Laut.
“Iya,” jawab AKP Makmur, SH., melalui jaringan whatsapp.
Sementara itu, Ketua DPRD Banggai Laut Patwan Kuba, SH., MH., saat dihubungi untuk mengkonfirmasi biaya pelaksanaan otopsi dari Naya, mengatakan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Balut yang membiayai otopsinya.
“Pemda,” ujar Patwan Kuba.

Diberitakan sebelumnya, balita perempuan bernama Hijrah Andriani alias Naya (5) di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah (Sulteng), ditemukan tewas setelah hilang selama 3 hari.
Penyebab kematian korban yang ditemukan setengah bugil atau tanpa memakai celana masih misteri.
Naya awalnya dilaporkan hilang saat pulang sendiri dari kebun Desa Bone Baru, Kecamatan Banggai Utara pada Sabtu (01/02/2025) sekitar pukul 18.00 Wita. Korban lalu ditemukan tewas setelah 3 hari pencarian, tepatnya pada Selasa (04/02/2025) pukul 16.18 Wita, dengan lokasi yang berjarak 100 meter dari rumahnya.
**eMDe.