SALAKAN, klikbanggai.com — Temuan banyak belatung di makanan nasi ayam yang dijual salah satu rumah makan di Kota Salakan bernama warung makan Ar-Rahma, Minggu (20/04/2205), membuat heboh jagat maya di Banggai Kepulauan dan sekitarnya.
Heboh temuan belatung di makanan tersebut menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah (Pemda) Banggai Kepulauan dengan menurunkan tim lintas dinas ke lokasi dan langsung menutup operasional warung makan Ar-Rahma tersebut sampai mendapatkan ijin kembali untuk beroperasi dan menjual makanan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Din L Lamasada, SH, M.A.P., Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Dra. Jeane B Rorimpandey, Sekretaris Dinas Kesehatan (Sekdis) Riang Lala Manila, SKM., M.Kes., langsung mendatangi warung makan Ar-Rahma di Salakan dan melakukan inspeksi mendadak (sidak), Senin (21/04/2025).

Dalam sidak tersebut, ditemukan bahwa ijin usaha warung makan tersebut sudah kadaluarsa, sehingga operasional warung makan harus ditutup sementara dan diminta untuk mengurus ijin usahanya.
“Ini masih sebatas teguran, dan izin usaha yang dimiliki harus diurus kembali. Apabila perintah ini tidak diindahkan, maka mau tidak mau warung makan ini harus harus kami tutup,” tegas Kadis DPMPTSP Bangkep Din Lamasada.
Terkait peredaran bahan makanan di Banggai Kepulauan khusunya Kota Salakan, pihak Dinas Perindagkop Bangkep sendiri akan melakukan pengawasan langsung terhadap seluruh penjualan daging ayam di Kota Salakan.
“Dinas Perindagkop Bangkep akan mengontrol penjualan daging ayam dari pasar, apakah masih layak dikonsumsi. Kami khawatir masih banyak pelaku usaha yang menjual daging tidak layak, terutama di wilayah ibu kota Salakan,” ujar Kadis Perindagkop Bangkep Jeane B Rorimpandey.
Sementara itu, Sekdis Kesehatan Bangkep Riang Lala Manila, mengungkapkan bahwa Dinas Kesehatan Banggai Kepulauan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kasus tersebut.
“Ada tenaga penyuluh keamanan pangan. Jika hal seperti ini terjadi, kami akan keluarkan surat teguran. Jika tidak diindahkan, kami akan merekomendasikan pencabutan izin usaha ke Dinas PTSP,” kata Riang Lala.

Seperti diketahui, heboh makanan nasi ayam yang didalamnya ditemukan ulat belatung tersebut bermula dari postingan di media sosial Facebook oleh akun Heriyanto Yanai, hari Minggu, dengan mengunggah foto daging ayam masak yang mengandung ulat belatung. Postingan tersebut sudah dihapus oleh yang bersangkutan, namun sebelum dihapus sudah dibagikan oleh beberapa akun disertai dengan video dan di unggah di media whatsapp (WA) dan tersebar di berbagai grup yang ada di Banggai Kepulauan.
**eMDe