25 Tahun Bangkep, Tugu Trikora Salakan Sebagai Ikon Pulau Peling Rusak Parah

Prasasti Djayawidjaya Trikora di Tugu Trikora Salakan, Bangkep, yang ditangatangani Presiden Republik Indonesia kedua HM Suharto, pada tanggal 12 Agustus 1985.

SALAKAN – Tugu Monumen Trikora Salakan rusak parah jelang Ulang Tahun Kabupaten Banggai Kepulauan ke-25 Tahun.

Pantauan klikbanggai.com Minggu (27/10/2024) di sekitar lokasi, Prasasti DJAJAWIDJAJA TRIKORA yang ditangatangani Presiden Republik Indonesia kedua HM Suharto, pada tanggal 12 Agustus 1985, sudah di tanah dalam keadaan hancur dan retak.

Prasasti DJAJAWIDJAJA TRIKORA yang hancur

Beberapa masyarakat yang berada di sekitar lokasi saat ditemui klikbanggai.com mengatakan, keramik tersebut sudah lama rusak dan jatuh.

“Sudah lama itu jatuh dan pecah. Tidak tahu karena apa penyebabnya,” ujar Muhammad Hudari.

Prasasti Djayawidjaya Trikora di Tugu Trikora Salakan, Bangkep, yang ditangatangani Presiden Republik Indonesia kedua HM Suharto, pada tanggal 12 Agustus 1985.

Terpantau juga di Whatsapp grup Bangkep Sadar Hukum (BSH), postingan awal disebarkan ulang oleh admin BSH Muhammad Saleh Gasin dengan narasi menanyakan perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) Bangkep terhadap ikon yang menjadi salah satu kebanggaan Pulau Peling itu.

“Entah kesalahan kita sebagai masyarakat. Atau kurangnya perhatian Pemda setempat terhadap ikon yang ada di Banggai Kepulauan ini. Kalo sudah begini harus bagaimana lagi solusi yg bisa kita dapat,” keluh warga Salakan.

Tugu Trikora yang diletakan prasasti Djajawidjaja Trikora terlihat rusak dan prasastinya sudah tidak ada.

Salah satu member grup BSH, Nadjamuddin Mointang yang juga ASN pada Kementerian PANRB Republik Indonesia, menimpali postingan dari Saleh Gasin dengan mengatakan, Bangkep tidak pandai menjaga sejarah. Dirinya bahkan meminta dinas yang terkait dengan itu untuk segera memperbaiki.

“Waduuuuh….🤦🤦 Tak pandai kita menjaga sejarah, sangat besar nilai sejarah yang akan kita tinggal kan untuk generasi mendatang (dinas yang ngurusin kebudayaan) harus segera aksi,” ujar Nadja dengan nomot WA 0818 0680 2xxx.

Pemerhati Sosial Bangkep Yusuf Djibran pada kesempatan terpisah meminta Pemda Bangkep dalam hal ini Pj Bupati Ihsan Basir, sebagai pimpinan daerah harus tanggap dan cepat dalam menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi di Bangkep.

“Kami minta Pj Bupati segera atasi persoalan itu. Itu sebenarnya sepele. Dinas terkait segera diperintah selesaikan, apalagi menjelang HUT Bangkep,” tegas warga Desa Baka ini.

Yusuf Djibran juga miris melihat Tugu Trikora sebagai jejak sejarah tidak dipelihara dan dijaga dengan baik.

“Di mana letak kebanggaan daerahmu, jika jejak sejarahnya kau biarkan hancur dimakan waktu?,” tutup Ucup.

**emde

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *